Tim Pawai Kebudayaan Pendidikan Sejarah

Atas : Loppias, Yudi, Roy, Adit, Suryo, Brurry | Bawah : Ade, Nova, Dimas, Ignatius, Cahyo, Yoshi

widget

8 Mar 2012

Amerika II : Pemilu


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sebagai negara yang diproklamirkan pada 4 Juli 1776, Amerika menjadi garda terdepan dalam mengusung sistem pemerintahan demokrasi. Sistem yang sekarang banyak diadopsi oleh negara negara di dunia, termasuk Indonesia tentunya dengan sedikit penyesuaian.[1]
Pemilihan umum adalah salah satu pilar utama dari sebuah demokrasi. Salah satu konsepsi modern menempatkan penyelenggaraan pemilihan umum yang bebas dan berkala sebagai kriteria utama bagi sebuah sistem politik agar dapat disebut sebagai sebuah demokrasi. Partisipasi politik masyarakat berkaitan erat dengan demokrasi suatu negara. Dalam negara demokratis, kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat, yang melaksanaan melalui kegiatan bersama untuk menetapkan tujuan-tujuan, serta masa depan dan untuk menentukan orang-orang yang akan memegang tampuk pimpinan.
Tiada demokrasi tanpa partisipasi politik warga, sebab partisipasi merupakan esensi dari demokrasi. Partisipasi atau keterlibatan masyarakat dalam berpolitik merupakan ukuran demokrasi suatu negara. Dapat kita lihat dari pengertian demokrasi tersebut secara normatif, yakni pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.[2]


B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana perkembangan pemilu di Amerika ?
2.      Bagaimana pelaksanaan pemilu di Amerika ?
3.      Apa manfaat dan nilai-nilai yang dapat diambil dari pemilu secara umum ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan perkembangan pemilu di Amerika.
2.      Menjelaskan pelaksanaan pemuli di Amerika.
3.      Menganalisis manfaat dan nilai-nilai yang dapat diambil dari pemilu secara umum.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perkembangan Pemilu di Amerika
1.      Awal mula pemilu di Amerika Serikat
Pemilu merupakan sarana institusi pokok perwakilan yang Demokratis, karena di dalam sebuah negara yang demokratis, wewenang negara hanya dapat diperoleh  atas dasar mereka yang memerintah, mekanisme utama untuk melaksanan itu menjadi wewenang pemerintah yang pelaksaaanya melalui pemilihan yang bebas, jujur, dan adil.
2.      Perkembangan pemilu di Amerika Serikat
            Pada awalnya mereka yang mampu untuk membayar pajak saja yang diperbolehkan mengikuti pemilihan umum, pada tahun 1920 muncul perubahan ketika amanden ke 19 diratifikasi sehingga memungkinkan wanita untuk ikut serta dalam pemilihan umum.
Tahun 1965 sesudah undang-undang hak pilih disahkan, orang-orang kulit hitam baik di bagian utara maupun di bagian selatan dapat ikut berpartisispasi dalam pemilihan umum. Perkembangan paling akhir terjadi tahun 1972, usia pemilih diturunkan dari usia 21 tahun menjadi 18 tahun, perubahan ini terjadi dikarenakan protes dari mahasiswa tahun 1960.
Lembaga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat adalah lembaga konstitusional yang memilih presiden dan wakil presiden AS. Badan ini diatur oleh Pasal Dua Ayat Satu dalam Konstitusi Amerika Serikat mengenai pemilihan lembaga presiden di semua negara bagian setiap 4 tahun sekali. Proses pemilihan diubah pada 1804 dengan ratifikasi Amendemen 12 dan sekali lagi pada 1961 dengan ratifikasi Amendemen 23.

B.     Pelaksanaan Pemilu di Amerika
1.      Mekanisme pemilu
Dalam sistem pemilu Amerika Serikat, pilihan rakyat tidak mutlak menentukan kemenangan seorang calon presiden. Pasalnya, AS menggunakan sistem electoral college. Electoral College adalah dewan pemilih yang akan memilih presiden. Anggotanya dipilih oleh rakyat pada hari pemilu. Para utusan itu sudah berjanji di awal untuk memilih kandidat tertentu. Jumlah utusan pada dewan pemilih itu adalah dua orang ditambah jumlah anggota DPR dari negara bagian tersebut. Sehingga, beberapa negara bagian memiliki jumlah utusan terbanyak, seperti misalnya, Florida, dan menjadi sangat menentukan dalam pemenangan pemilu.
Pelaksanaan pemilu di Amerika Serikat dilakukan secara langsung dan terbagi menjadi dua yakni pemilihan Presiden dan pemilihan House Of Representative, selain itu, sutau pemerintahan dapat dikatakan demokratis apabila terdapat pembagian kekuasaan yang tepat dan benar-benar terlaksana dan hal ini tampak jelas di Amerika.
Sistem pemilihan di Amerika menggunakan sistem distrik, hal ini dengan tujuan agar setiap negara bagian pemilihan yang jumlahnya sama dengan jumlah anggota badan perwakilan rakyat. Sistem distrik atau single member constituencies diwakili oleh satu orang dengan suara mayoritas. Hal ini bertujuan agar :
·         Rakyat mengenal baik yang mewakili daerahnya
·         Wakil setiap distrik sangat mengenal baik daerahnya dan kepentingan daerahnya
·         Ada hubungan yang erat antara wakil distrik dengan masyarakatnya
·         Wakil-wakil distrik sangat memperhatikan dan memperjuangkan distriknya
Dibawah konstitusi setiap negara bagian mendapat jatah suara electoral yang jumlahnya sama dengan jumlah perwakilan mereka di kongres, sedangkan di kongres jumlah senator untuk setiap negara bagian ada dua dan jatah dewan perwakilan rakyat setiap negara bagian bervariasi menurut jumlah penduduk,
Dalam pemumungutan suara di Amerika memerlukan tiga hal langkah yang berbeda yaitu :
·         Memutuskan untuk memberi suara
·         Memutuskan untuk siapa suara akan diberikan
·         Orang-orang yang memilih pula harus mendaftarkan agar bisa memberikan suara.

2.      Kampanye
Kampanye adalah sarana yang digunakan para calon untuk menggalang dukungan dari para pemilih.[3] Dalam hal ini, strategi kampanye digunakan untuk merebut kursi parlemen melalui pemilu yang diselenggarakan sebagai ajang kompetisi antar partai dan calon pemimpin dalam memenangi hati rakyat. Kampanye melibatkan:
a.      Strategi Kampanye:[4]
·         Pertama
Jabatan yang akan diperebutkan?, Presiden, gubernur, atau anggota Kongres? Hal ini sangat penting untuk menentukan ruang lingkup, kampanye, dan teknik kampanye yang akan digunakan.
·         Kedua
Menjabat atau tidak menjabat (oposisi)? Mana yang menguntungkan? Kedudukan sang calon pada waktu mencalonkan diri juga sangat menentukan penyusunan strategi kampanye.

·         Ketiga
Mayoritas vs Minoritas menguntungkan atau merugikan? Calon dari partai mayoritas cenderung memiliki peluang yang lebih besar untuk memenangkan pemilihan karena besarnyna dukungan dari partai mayoritas. Calon dari partai minoritas berhadapan dengan kesulitan dukungan yang terbatas karena partainya kecil dan tidak populer.
·         Keempat
Pendapat para pemilih?, Dikenal atau tidak dikenal? Persepsi pemilih atau masyarakat umum terhadap calon sangat menentukan seberapa besar calon dapat merebut kemenangan.
·         Kelima
“ Slogan”, Kata-kata atau kalimat sakti calon presiden diperlukan untuk membangun hubungan emosional antara pemilih dan calon presiden. Kata-kata yang dipilih secara tepat mampu menjadikan tali pengikat yang sangat diperlukan untuk menjaring sebanyak mungkin dukungan.

b.      Memanfaatkan media massa
Konsep dasar dari kampanye media adalah menjawab pertanyaan bagaimana caranya agar calon mendekati pemilih sedekat mungkin dalam waktu yang sesingkat mungkin terhadap sebanyak mungkin pemilih. Lewat media iklan persoalan-persoalan (sasaran) diatas dapat diatasi dengan mudah. Iklan dan televisi, misalnya, mampu mendekatkan calon dengan pemilih dalam waktu yang singkat. Pemanfaatan video klip adalah teknik yang sangat maju kerena pemilih juga terhibur oleh penampilan calon yang ditata secara artistic sehingga kesannya menjadi sangat canggih.
Televisi sangat popular untuk digunakan dalam pemilu di Amerika Serikat televisi di sini berperan dalam mengatur jadwal nominasi. Nomasi melalui TV memiliki kelebihan yaitu dilaksanakan pada jam prime time (antara jam 20.00- 22.00). Debat TV adalah salah satu acara paling menetukan dalam kampanye presiden. Debat ini merupakan upaya bangsa AS agar para calon benar-benar membuktikan kemampuannyua di muka umum jauh sebelum calon menduduki kursi kepemimpinan bangsa. Debat TV menghindarkan bangsa AS dari kesalahan memilih karena tanpa debat terbuka sulit bagi pemilih yang tidak pernah benar- benar mengenali calon untuk menentukan pilihan mereka. Dengan debat tersebut paling sedikit sebagian besar pemilih dapat mengenali lebih awal karakter calon presiden mereka.

c.       Pendapat Umum (polling)
Polling sesungguhnya merupakan sarana teknis yang dilakukan untuk mengetahui pendapat publik tentang calon presidennya. Hal ini dilakukan mengingat masyarakat Amerika yang sangat dinamis perkembangannya dan untuk mengetahui posisi lawan dalam kampanye setiap saat sangat diperlukan dan dapat menetukan kemenangan atau kekalahan. Polling sangat diperlukan para calon untuk mengetahui sejak awal persepsi masyarakat terhadap diri mereka.
Citra calon presiden dapat diketahui masyarakat negative atau positifnya pribadi mereka. Polling juga berguna untuk mengetahui dan untuk mengenali persepsi masyarakat terhadap pemerintah yang sedang berkuasa. Lewat polling ini calon presiden dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan pemerintah, yang dimana hal ini sangat menetukan dalam penyusunan kampanye selanjutnya, karena strategi kampanye biasanya dilakukan melalui kajian terhadap penampilan pemerintah yang sedang berkuasa. Polling juga sangat bermanfaat untuk mengetahui kebutuhan masyarakat yang paling actual.
Terdapat dua jenis Polling yakni: Polling Benchmarkpoll yaitu: yang dilakukan sebelum pemilihan, polling awal ini ini melibatkan tidak kurang dari 3000 orang. Dan yang kedua Polling Polltracing: polling jenis kedua ini bertujuan untuk mengidentifikasikan perubahan besar yang terjadi pada hari- hari terakhir menjelang pemilihan.
d.      Sumber dana
Dana sangat diperlukan dalam kampanye karena tanpa dana yang jelas tidak mungkin kampanye dapat berlangsung. Namun demikian, bukan berarti bahwa dana yang besar menjamin seorang kandidat memenangkan pemilu. Yang paling menentukan adalah pemilih. Sumber dana ditujukan untuk pembiayaan kampanye. Biasanya dalam pemilihan umum dana banyak dihabiskan untuk pos-pos pembiayaan penayangan di TV dan iklan.
Strategi kampanye pada intinya merupakan jawaban terperinci terhadap kelima pertanyan di atas. Jawaban atas pertanyaan diatas menggambarkan keadaan sesungguhnya dari si calon. Kemudian jika dirasa ada kekurangan dalam diri calon maka dalam strategi akan dilengkapi pula dengan rencana-rencana yang lebih komprehensip dan lebih rinci lagi sebagai persiapan menjelang pelaksanaan kampanye yang sesungguhnnya. Kemudian seluruh strategi kampanye dijalankan lewat serangkaian teknik kampanye yang bersifat lebih operasional.

3.      Voting (Pemilihan Suara)
a.      Metode
Metode voting adalah first-past-the-post di mana calon polling tertinggi dipilih.  Dalam kasus perguruan tinggi pemilihan Presiden partai polling tertinggi memilih 100% dari jumlah posisi dialokasikan untuk negara itu. Tidak ada persyaratan legislatif bahwa kandidat yang sukses atau partai harus mendapatkan mayoritas (50% atau lebih) suara. Jumlah kursi dialokasikan tidak sebanding dengan suara secara keseluruhan.  Selanjutnya tidak ada persyaratan atau ambang jumlah atau persentase jumlah pemilih yang sering di bawah 50% dari pemilih yang berhak.

b.      Kelayakan hak suara
Kelayakan atas suatu hak suara diatur dalam konstitusi dan juga diatur di tingkat negara. Konstitusi menyatakan, hak pilih yang tidak dapat ditolak atas dasar ras atau warna kulit, jenis kelamin atau usia untuk warga delapan belas tahun atau lebih. Di luar kualifikasi dasar, merupakan tanggung jawab legislatif negara untuk mengatur kelayakan pemilih.

c.       Pendaftaran pemilih
Setiap negara bagian mengharuskan warga yang ingin memilih didaftarkan. Secara tradisional, pemilih harus mendaftar di kantor-kantor negara untuk memilih, tetapi di pertengahan 1990-an berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah federal untuk membuat mendaftar lebih mudah, dalam upaya untuk meningkatkan jumlah suara.

C.    Manfaat dan Nilai-nilai yang dapat diambil dari Pemilu
a.      Manfaat
Dalam negara demokratis, kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat, yang melaksanaan melalui kegiatan bersama untuk menetapkan tujuan-tujuan, serta masa depan dan untuk menentukan orang-orang yang akan memegang tampuk pimpinan. Dengan kata lain, partisipasi langsung dari masyarakat yang seperti ini merupakan pengejewantahan dan penyelenggaraan kekuasaan politik yang absah dan oleh rakyat, keikutsertaan masyarakat dalam berpartisipasi sangatlah penting karena teori demokrasi menyebutkan bahwa masyarakat tersebut sangatlah mengetahui apa yang mereka kehendaki.
Pemilu disebut “bermakna” apabila memenuhi tiga kriteria, yaitu keterbukaan, ketepatan, dan keefektivan. sebagai salah satu sarana demokratis. Adanya kebebasan rakyat dalam menjalankan partisipasi politik, menjadi ukuran untuk melihat eksistensi demokrasi dalam suatu negara. Pemilu merupakan cara yang paling kuat bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam demokrasi perwakilan modern. Pemilihan umum merupakan salah satu bentuk pendidikan politik yang terbuka dan bersifat massal, sehingga diharapkan dapat berfungsi dalam proses pendewasaan dan pencerdasan pemahaman politik masyarakat. Melalui pemilu akan terwujud suatu infrastruktur dan mekanisme demokrasi serta membangkitkan kesadaran masyarakat mengenai demokrasi. Masyarakat diharapkan pula dapat memahami bahwa fungsi pemilu itu adalah sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat, keabsahan pemerintah, dan pergantian pemerintahan secara teratur.
b.      Nilai-nilai yang dapat diambil
·         Nilai Keadilan :
Dapat kita lihat, dari sistem pemilihan umum di negara Amerika Serikat yang pada akhirnya dapat memberikan kebebasan kepada seluruh rakyatnya dalam hal berpolitik tanpa melihat golongan, ras, bangsa, agama dan jenis kelamin.
·         Nilai kebersamaan :
Dapat terlihat, dari setiap warga negara Amerika Serikat yang merasa memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam membangun dan memajukan negara Amerika Serikat tanpa mementingkan diri sendiri maupun kelompok.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pemilu merupakan sarana institusi pokok perwakilan yang Demokratis, karena di dalam sebuah negara yang demokratis, wewenang negara hanya dapat diperoleh  atas dasar mereka yang memerintah, mekanisme utama untuk melaksanan itu menjadi wewenang pemerintah yang pelaksaaanya melalui pemilihan yang bebas, jujur, dan adil.
Amerika dapat dikatakan sebagai Negara satu-satunya yang melakukan kegiatan pemilihan paling banyak di dunia. pemilihan tidak hanya dilakukan untuk Presiden atau anggota Kongres, namun juga untuk memilih Gubernur, anggota kongres Negara bagian, walikota dan bahkan kepala sekolah.[5] Pemilihan Presiden di Amerika dilaksanakan setiap 4 tahun sekali.
Pada awalnya mereka yang mampu untuk membayar pajak saja yang diperbolehkan mengikuti pemilihan umum. Tahun 1965 sesudah undang – undang hak pilih disahkan, orang – orang kulit hitam baik di bagian utara maupun di bagian selatan dapat ikut berpartisispasi dalam pemilihan umum. Perkembangan paling akhir terjadi tahun 1972.  usia pemilih diturunkan dari usia 21 tahun menjadi 18 tahun, perubahan ini terjadi dikarenakan protes dari mahasiswa tahun 1960.
Pemilu disebut “bermakna” apabila memenuhi tiga kriteria, yaitu keterbukaan, ketepatan, dan keefektivan. sebagai salah satu sarana demokratis. Adanya kebebasan rakyat dalam menjalankan partisipasi politik, menjadi ukuran untuk melihat eksistensi demokrasi dalam suatu negara. Pemilu merupakan cara yang paling kuat bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam demokrasi perwakilan modern.
DAFTAR PUSTAKA

_________.Garis Besar Sejarah Amerika. 2004. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Bambang Cipto. Politik dan Pemerintahan Amerika. 1999. Yogyakarta: Lingkaran Buku.

Mochtar Mas’oed. Negara, Kapital dan Demokrasi. 1994. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(di unduh 2 Maret 2012)

(di unduh 2 Maret 2012)




[1] http://www.anneahira.com/sistem-pemerintahan-amerika-serikat.htm
[2] Mochtar Mas’oed, Negara, Kapital dan Demokrasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994, hal 43.

[3] Bambang Cipto. “Politik dan Pemerintahan Amerika”. Lingkaran Buku, 1999. hal 67
[4] Ibid. hal 6770
[5] Ibid. hal 35