widget

5 Dec 2012

FESTIVAL NUSANTARA

MRICAN, Dies Natalis Universitas Sanata Dharma yang ke 57, mengangkat tema Sanyata Budaya Dharma. Salah satu rangkaian acara tahun ini adalah Pawai Budaya, yang dilaksanakan Sabtu (24/11/2012). Pawai Budaya ini diikuti beberapa Prodi di Universitas Sanata Dharma, dan salah satunya adalah Prodi Pendidikan Sejarah. Prodi Pendidikan Sejarah adalah Prodi yang tergolong dengan personil paling banyak dibandingkan dengan Prodi yang lain. keikutsertaan Pendidikan Sejarah dalam kegiatan Dies Natalis bukan hanya sekali saja, Pendidikan Sejarah setiap tahun selalu mengirimkan mahasiswanya ke dalam kegiatan Universitas. Pada rangkaian dies kali ini ada yang berbeda dengan dies yang sebelumya, karena diadakan kirab budaya yang mengangkat kebudayaan dan kesenian tradisional dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. 

Pendidikan Sejarah dengan tampilan adat Jawa menampilkan jathilan (kuda lumping) dan membawa sebuah gunungan berupa sayur mayur. Para peserta Pawai Budaya berjalan menyusuri Jln. Gejayan, Jln. Cendrawasih dan berakhir di lapangan bola realino. Dalam keikutseratan Prodi Pendidikan Sejarah ke dalam kirab budaya Dies Natalis merupakan sebuah prestasi yang membanggakan Prodi Pendidikan Sejarah. Persiapan yang sangat sedikit tidak menghalangi teman-teman Pendidikan Sejarah untuk mengikuti kirab budaya. Gunungan yang berisi sayuran dan hasil bumi adalah modal utama kami dalam mengikuti kirab budaya selain jathilan (kuda lumping) dan topeng berwujud buto. Pendidikan Sejarah menurut panitia dan dosen yang ada diacara merupakan Prodi yang paling unik dan paling berkesan dalam penampilan dan kesiapan mengikuti kirab budaya. Kebudayaan Jawa adalah tema dari Pendidikan Sejarah, karena teman-teman melihat kesadaran anak muda sekarang dalam melestarikan kebudayaan Jawa masih sangat kurang dan cenderung melupakannya. 
Pawai Budaya ini dinilai oleh 3 orang juri : Bu Ninik (WR I), Pak Bambang (WR II), dan Bu Nova (Perwakilan WR III). Pada akhir acara, juri-juri tersebut mengumumkan 3 terbaik yaitu Pendidikan Sejarah terbaik pertama lalu disusul prodi Teologi dan Sastra Inggris. kemenanangan yang didapat oleh teman-teman Pendidikan Sejarah adalah sebuah prestasi yang membanggakan dan sebelumnya juga tidak terlalau mengharapkan kemengnan. Dalam kirab budaya tersebut sebenarnya dari Pendidikan sejarah sudah bisa ikut terlibat dan mencoba mengenalkan kesenian dan kebuadayan Jawa kepada masyarakat luas sudah sangat senang dan menjadi kebanggan tersendiri. Kesenian dan Kebudayaan Jawa khususnya untuk saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh anak muda zaman sekarang, dalam kirab budaya tersebut Pendidikan sejarah mencoba mengenalkan kembali kepada masyarakat luas bahwa di Jawa ada kesenian Jathilan yang sekarang dipandang masyarakat sebagai kesenian tidak bermutu dan hanya berisi orang-orang yang kurang berpendidikan. Dalam rangkaian dies Natalis adalah sebuah kesempatan emas bagi teman-teman Pendidikan Sejarah dan teman-teman Prodi lain untuk mengenalkan Kesenian dan Kebudayaan yang ada di Indonesia.

                                                                                                                                                                               (roy ' 09 dan ignatius '11)



























































0 comments:

Post a Comment