widget

15 Feb 2013

Menambatkan Cinta Pada Keindahan Pesona Ranu Kumbolo



“Disanalah Dia Bersemayam, Di Puncak Keabadian Para Dewa”

Dimana setiap orang akan memaknai sebuah ungkapan makna diatas ini sebagai pertanda kebesaran dari sang pencipta. Soe Hok Gie selalu mengimpi-impikan untuk dapat mendaki puncak tertinggi di tanah Jawa, Puncak Mahameru (3431 Mdpl) yang terletak di provinsi Jawa Timur. Kematian Soe Hok Gie yang menghirup gas beracun sebelum puncak Mahameru sehari sebelum ulang tahunnya ternyata membuat Gunung Semeru ini semakin banyak diminati dan dikunjungi khususnya bagi para pencinta alam maupun para penggiat kegiatan petualangan di alam terbuka. Menurut mitologi Gunung Semeru merupakan pusat dari segala gunung yang terdapat di pulau Jawa, karena merupakan titik tertinggi dari segala gunung- gunung di Jawa baik yang membentang kearah barat maupun disekitar wilayah Jawa Timur. Diatas puncak gunung inilah tempat berkumpulnya para Dewa yang melakukan pendakian ke gunung ini setelah berakhirnya Perang Baratayudha antara Kurawa dan Pandawa di Kurusetha menurut cerita dalam pandangan agama Hindu. Namun dari segala misteri yang terdapat di Gunung Semeru ini, keindahan yang tiada tara justru dinampakan sepanjang perjalanan pendakian menjelang Puncak Mahameru, salah satu tempat yang paling diminati dan di favoritkan oleh para pendaki Gunung Semeru ialah Ranu Kumbolo. Bak tempat yang romantis dengan diselingi keindahan hutan pinus Subtropis membuat seolah- olah Ranu Kumbolo seperti surga yang indah dan dijarang dijamah oleh manusia karena wilayahnya yang masih hijau dan dingin. 

Suatu saat saya mengerti dan tahu kenapa alasannya Soe Hok Gie memilih berakhir hidupnya di Gunung Semeru, memang suasana di Semeru tidak akan pernah diketemukan ditempat- tempat yang lain di pulau Jawa, dan memang pantas tempat ini sering disebut sebagai Kahyangannya para dewa, karena memang tidak ada yang dapat melukiskan segala keindahan yang dapat dilihat dari Ranu Kumbolo sendiri, seperti tuhan yang maha esa akan selalu menyajikan segala keindahan- keindahan yang akan membuat manusia takjub dan terheran- heran. Ranu Kumbolo sendiri merupakan sebuah Danau Vulkanik bekas aktifitas kawah mati Gunung Semeru yang airnya tidak akan pernah habis baik dimusim kemarau maupun musim hujan yang terbentuk dari gejala vulkanik Gunung Semeru. Dengan ketinggian sekitar 2400 Mdpl, Ranu Kumbolo memberikan keeksotisan sendiri bagi para pengunjung yang dating hanya untuk sekedar camping di Ranu Kumbolo atau ada yang melakukan pendakian hingga menuju Puncak Mahameru. Tentu ini menjadi bagian potensi wisata di wilayah Jawa Timur khususnya bagi masyarakat Lumajang sendiri yang menjadikan Ranu Kumbolo sebagai bagian dari tempat wisata yang ada di wilayah Taman Nasional Bromo- Semeru, Tengger.

Untuk menuju Ranu Kumbolo perjalanan akan di mulai melalui kota Lumajang, kota yang memiliki julukan sebagai kota Pisang terbesar di Jawa Timur ini merupakan kota yang menjadi pintu masuk dari pendakian Gunung Semeru. Jika melewati arah kota Malang dari Tumpang dapat langsung menuju Resort Ranu Pane untuk mendaftarkan pendakian menuju puncak Mahameru atau hanya sekedar mampir menikmati Ranu Kumbolo, sebelum mendaftarkan diri pada basecamp pendakian Ranu Pane terlebih dahulu para pengunjung Gunung Semeru maupun para pendaki menyiapkan persyaratan administrasi seperti foto copy KTP dan surat keterangan sehat dari dokter maklum pendakian Gunung Semeru ini memang memiliki resiko yang cukup tinggi yang dapat dilihat dari aktifitas Gunung Semeru sendiri yang setiap 10 menit sekali selalu mengeluarkan kepulan asap hitam dan gas beracun sehingga perlu dipersiapkan kemampuan serta fisik yang prima dari para pengunjung maupun pendaki Gunung Semeru. Dari Pasar Tumpang, Malang perjalanan dapat dilanjutkan dengan menggunakan mobil Jeep besar menuju kecamatan Senduro yang merupakan kecamatan terakhir sebelum memasuki kawasan Ranu Pane, Lumajang. Setelah memenuhi persyaratan administrasi di Resort Ranu Pane pengunjung Ranu Kumbolo akan melewati kawasan perladangan penduduk yang ditanami tanaman palawija, buah- buahan dan wortel yang merupakan tanaman khas pegunungan di Jawa. Terkadang pengunjung hanya datang untuk sekedar menikmati pemandangan kaki Gunung Semeru dan sekedar mengelilingi Danau/Ranu. Karena memang suasananya jauh dari hiruk pikuk perkotaan, begitu tenang dan damai, sehingga banyak diminati oleh para pengunjung dari sekitar wilayah Lumajang seperti Malang atau Jember hanya untuk sekedar menikmati keindahan dan pemandangan alam yang masih begitu indah tanpa dijahili oleh tangan- tangan nakal manusia sekalipun di wilayah Gunung Semeru ini.


Perjalanan akan di mulai dari pos perijinan Ranu Pane menuju beberapa pos istirahat para pendaki sekitar terdapat 4 pos yang harus di lalui terlebih dahulu sebelum merasakan keindahan dari pesona Ranu Kumbolo dan mendirikan tenda di camping groundnya. Perjalanan menuju pos 1 akan memasuki pintu gerbang pendakian Gunung Semeru dengan memasuki kawasan perladangan penduduk yang ditanami tanaman wortel, kentang, bawang bambu dan berbagai macam buah- buahan khas pegunungan Suku Tengger. Setelah memasuki perladangan penduduk pengunjung akan memasuki kawasan semak belukar dan hutan pinus yang cukup lebat sehingga pemandangan sepanjang perjalanan dari pos 1 menuju pos 2 cukup menanjak dengan dominasi pemandangan hutan yang sejuk dan dingin perjalanan dari pos 3 menuju pos 4 dan menuju Ranu Kumbolo sekitar 500 meter namun jarak tersebut bukan termasuk untuk mencapai kawasan camping ground Ranu Kumbolo melainkan sampai menuju pos 4 hanya akan melihat Ranu Kumbolo dari kejauhan sedangkan untuk mencapai camping ground Ranu Kumbolo akan berjalan beberapa kilometer lagi untuk mencapai pinggiran Ranu/Danau. Demi menambatkan cinta dan kerinduan untuk melihat keeksotisan Ranu Kumbolo tak sedikit dari para pengunjung maupun pendaki berusaha untuk mencapai camping ground Ranu Kumbolo untuk menikmati pemandangan yang tidak akan pernah di dapatkan jika berada di perkotaan.

Ranu Kumbolo menjadi bagian dari misteri keagungan sang pencipta terhadap manusia melalui keindahan Gunung Semeru. Dengan dikelilingi hutan subtropis disekitarnya tidak jarang kawasan Ranu Kumbolo selalu meneteskan titik- titik es ketika malam hari yang semakin menambah kedinginan khas Semeru yang semakin menusuk kulit para pengunjung dan pendaki Gunung Semeru. Lalu setelah melewati Ranu Kumbolo para pendaki dan pengunjung akan melewati Tanjakan Cinta, serta beberapa tempat yang unik lainnya menjelang puncak Mahameru seperti Oro- oro Ombo, Arcopodo, Jambangan, dan Kalimati yang menjadi batas vegetasi terakhir sebelum berpetualang menuju tanah tertinggi di pulau Jawa, Mahameru. Cinta yang begitu indah pada keindahan dan keeksotisan alam Indonesia salah satunya akan terlukiskan pada keindahan Ranu Kumbolo, ingin kutambatkan cintaku padamu Ranu Kumbolo yang dingin dan sepi. Pesona Ranu Kumbolo layak dinikmati jika kalian mengaku orang Indonesia yang mencintai keindahan alam Indonesia. “Salam Lestari”. (Angga, Psej’09)

  
                                                Foto Ranu Kumbolo dari Tanjakan Cinta




















0 comments:

Post a Comment