“Disanalah Dia Bersemayam, Di Puncak Keabadian Para
Dewa”
Dimana setiap
orang akan memaknai sebuah ungkapan makna diatas ini sebagai pertanda kebesaran
dari sang pencipta. Soe Hok Gie selalu mengimpi-impikan untuk dapat mendaki
puncak tertinggi di tanah Jawa, Puncak Mahameru (3431 Mdpl) yang terletak di
provinsi Jawa Timur. Kematian Soe Hok Gie yang menghirup gas beracun sebelum
puncak Mahameru sehari sebelum ulang tahunnya ternyata membuat Gunung Semeru
ini semakin banyak diminati dan dikunjungi khususnya bagi para pencinta alam
maupun para penggiat kegiatan petualangan di alam terbuka. Menurut mitologi
Gunung Semeru merupakan pusat dari segala gunung yang terdapat di pulau Jawa,
karena merupakan titik tertinggi dari segala gunung- gunung di Jawa baik yang
membentang kearah barat maupun disekitar wilayah Jawa Timur. Diatas puncak
gunung inilah tempat berkumpulnya para Dewa yang melakukan pendakian ke gunung
ini setelah berakhirnya Perang Baratayudha antara Kurawa dan Pandawa di
Kurusetha menurut cerita dalam pandangan agama Hindu. Namun dari segala misteri
yang terdapat di Gunung Semeru ini, keindahan yang tiada tara justru dinampakan
sepanjang perjalanan pendakian menjelang Puncak Mahameru, salah satu tempat
yang paling diminati dan di favoritkan oleh para pendaki Gunung Semeru ialah
Ranu Kumbolo. Bak tempat yang romantis dengan diselingi keindahan hutan pinus
Subtropis membuat seolah- olah Ranu Kumbolo seperti surga yang indah dan
dijarang dijamah oleh manusia karena wilayahnya yang masih hijau dan
dingin.
Suatu saat saya
mengerti dan tahu kenapa alasannya Soe Hok Gie memilih berakhir hidupnya di
Gunung Semeru, memang suasana di Semeru tidak akan pernah diketemukan ditempat-
tempat yang lain di pulau Jawa, dan memang pantas tempat ini sering disebut
sebagai Kahyangannya para dewa, karena memang tidak ada yang dapat melukiskan
segala keindahan yang dapat dilihat dari Ranu Kumbolo sendiri, seperti tuhan
yang maha esa akan selalu menyajikan segala keindahan- keindahan yang akan
membuat manusia takjub dan terheran- heran. Ranu Kumbolo sendiri merupakan
sebuah Danau Vulkanik bekas aktifitas kawah mati Gunung Semeru yang airnya
tidak akan pernah habis baik dimusim kemarau maupun musim hujan yang terbentuk
dari gejala vulkanik Gunung Semeru. Dengan ketinggian sekitar 2400 Mdpl, Ranu
Kumbolo memberikan keeksotisan sendiri bagi para pengunjung yang dating hanya
untuk sekedar camping di Ranu Kumbolo atau ada yang melakukan pendakian hingga
menuju Puncak Mahameru. Tentu ini menjadi bagian potensi wisata di wilayah Jawa
Timur khususnya bagi masyarakat Lumajang sendiri yang menjadikan Ranu Kumbolo
sebagai bagian dari tempat wisata yang ada di wilayah Taman Nasional Bromo-
Semeru, Tengger.
Untuk menuju
Ranu Kumbolo perjalanan akan di mulai melalui kota Lumajang, kota yang memiliki
julukan sebagai kota Pisang terbesar di Jawa Timur ini merupakan kota yang
menjadi pintu masuk dari pendakian Gunung Semeru. Jika melewati arah kota
Malang dari Tumpang dapat langsung menuju Resort Ranu Pane untuk mendaftarkan
pendakian menuju puncak Mahameru atau hanya sekedar mampir menikmati Ranu
Kumbolo, sebelum mendaftarkan diri pada basecamp pendakian Ranu Pane terlebih
dahulu para pengunjung Gunung Semeru maupun para pendaki menyiapkan persyaratan
administrasi seperti foto copy KTP dan surat keterangan sehat dari dokter
maklum pendakian Gunung Semeru ini memang memiliki resiko yang cukup tinggi
yang dapat dilihat dari aktifitas Gunung Semeru sendiri yang setiap 10 menit
sekali selalu mengeluarkan kepulan asap hitam dan gas beracun sehingga perlu
dipersiapkan kemampuan serta fisik yang prima dari para pengunjung maupun
pendaki Gunung Semeru. Dari Pasar Tumpang, Malang perjalanan dapat dilanjutkan
dengan menggunakan mobil Jeep besar menuju kecamatan Senduro yang merupakan
kecamatan terakhir sebelum memasuki kawasan Ranu Pane, Lumajang. Setelah
memenuhi persyaratan administrasi di Resort Ranu Pane pengunjung Ranu Kumbolo
akan melewati kawasan perladangan penduduk yang ditanami tanaman palawija,
buah- buahan dan wortel yang merupakan tanaman khas pegunungan di Jawa. Terkadang
pengunjung hanya datang untuk sekedar menikmati pemandangan kaki Gunung Semeru
dan sekedar mengelilingi Danau/Ranu. Karena memang suasananya jauh dari hiruk
pikuk perkotaan, begitu tenang dan damai, sehingga banyak diminati oleh para
pengunjung dari sekitar wilayah Lumajang seperti Malang atau Jember hanya untuk
sekedar menikmati keindahan dan pemandangan alam yang masih begitu indah tanpa
dijahili oleh tangan- tangan nakal manusia sekalipun di wilayah Gunung Semeru
ini.
Perjalanan akan
di mulai dari pos perijinan Ranu Pane menuju beberapa pos istirahat para
pendaki sekitar terdapat 4 pos yang harus di lalui terlebih dahulu sebelum
merasakan keindahan dari pesona Ranu Kumbolo dan mendirikan tenda di camping
groundnya. Perjalanan menuju pos 1 akan memasuki pintu gerbang pendakian Gunung
Semeru dengan memasuki kawasan perladangan penduduk yang ditanami tanaman
wortel, kentang, bawang bambu dan berbagai macam buah- buahan khas pegunungan
Suku Tengger. Setelah memasuki perladangan penduduk pengunjung akan memasuki
kawasan semak belukar dan hutan pinus yang cukup lebat sehingga pemandangan
sepanjang perjalanan dari pos 1 menuju pos 2 cukup menanjak dengan dominasi
pemandangan hutan yang sejuk dan dingin perjalanan dari pos 3 menuju pos 4 dan
menuju Ranu Kumbolo sekitar 500 meter namun jarak tersebut bukan termasuk untuk
mencapai kawasan camping ground Ranu Kumbolo melainkan sampai menuju pos 4
hanya akan melihat Ranu Kumbolo dari kejauhan sedangkan untuk mencapai camping
ground Ranu Kumbolo akan berjalan beberapa kilometer lagi untuk mencapai
pinggiran Ranu/Danau. Demi menambatkan cinta dan kerinduan untuk melihat
keeksotisan Ranu Kumbolo tak sedikit dari para pengunjung maupun pendaki
berusaha untuk mencapai camping ground Ranu Kumbolo untuk menikmati pemandangan
yang tidak akan pernah di dapatkan jika berada di perkotaan.
Ranu Kumbolo
menjadi bagian dari misteri keagungan sang pencipta terhadap manusia melalui
keindahan Gunung Semeru. Dengan dikelilingi hutan subtropis disekitarnya tidak
jarang kawasan Ranu Kumbolo selalu meneteskan titik- titik es ketika malam hari
yang semakin menambah kedinginan khas Semeru yang semakin menusuk kulit para
pengunjung dan pendaki Gunung Semeru. Lalu setelah melewati Ranu Kumbolo para
pendaki dan pengunjung akan melewati Tanjakan Cinta, serta beberapa tempat yang
unik lainnya menjelang puncak Mahameru seperti Oro- oro Ombo, Arcopodo,
Jambangan, dan Kalimati yang menjadi batas vegetasi terakhir sebelum
berpetualang menuju tanah tertinggi di pulau Jawa, Mahameru. Cinta yang begitu
indah pada keindahan dan keeksotisan alam Indonesia salah satunya akan
terlukiskan pada keindahan Ranu Kumbolo, ingin kutambatkan cintaku padamu Ranu
Kumbolo yang dingin dan sepi. Pesona Ranu Kumbolo layak dinikmati jika kalian
mengaku orang Indonesia yang mencintai keindahan alam Indonesia. “Salam
Lestari”. (Angga, Psej’09)
Foto Ranu Kumbolo dari Tanjakan Cinta
0 comments:
Post a Comment