widget

4 May 2013

Serikat Buruh Belum Berhenti Sampai Disini


“Perjuangan dan Kesejahteraan Buruh Menjadi Kepedulian Kita Bersama”




“Seperti aliran air yang terus mengalir tanpa henti”, begitulah yang dapat diartikan dalam perkembangan gerakan Serikat Buruh di Indonesia yang terus bergerak dari tahun ke tahunnya dengan menyuarakan satu tuntutan kepada pemerintah Indonesia, yaitu kesejahteraan sosial bagi kelompok dan kaum buruh. Namun pemerintah seolah tutup mata ketika setiap tahun buruh atau para kaum pekerja turun ke jalan hanya semata- mata untuk memperjuangkan tuntutan tersebut kepada pemerintah. Apa yang kemudian menjadi titik berat bagi pemerintah untuk melayakkan upah buruh dan hapus segala bentuk eksploitasi pemerintah terhadap para kaum buruh? Atau sistem demokrasi di Indonesia ini hanya menjadi sebuah slogan- slogan sampah yang kemudian ditorehkan pemerintah untuk tetap menjalankan amanahnya sebagai pemimpin Negara yang semakin menindas para buruh maupun kaum pekerja?

            Jika memang sistem Demokrasi di negara Indonesia ini  hanya digunakan sebagai tameng untuk melindungi pemerintah dari bopeng kemunafikannya, mungkin ada baiknya ketika pemerintah segera turun langsung dari jabatannya dan menyerahkan kekuasaan sepenuhnya kepada serikat pekerja maupun masyarakat Indonesia, karena di nilai pemerintah telah gagal menjalankan amanahnya sebagai pemimpin negara yang mengayomi dan menyejahterakan rakyatnya termasuk para kaum buruh. Ada hal yang menarik kemudian yang seolah- olah tertorehkan dari wacana ini, pertama tentang perjuangan kaum buruh yang ternyata sudah di mulai pada masa pergerakan nasional. Di tahun 1912 pergerakan kaum buruh tersebut mulai memunculkan gaungnya, dengan munculnya golongan- golongan Marxis yang diawali pada penyemaian benih- benih Komunisme oleh tokoh ISDV (Indhiche Sosial- Democratiche Vereninging) Henk Joseph Sneevlit yang masuk pada organisasi Sarekat Islam sebagai tujuan untuk melakukan aksi perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda. Pada saat itu Semarang menjadi salah satu kota dimulainya perlawanan serikat buruh serta pekerja terhadap pemerintahan kolonial Belanda. Dengan didukung keberadaan  organisasi Sarekat Islam Merah yang dipimpin oleh Semaoen membuat golongan- golongan pekerja/buruh semakin mudah diorganisir untuk mendapatkan kesejahteraan haknya sebagai manusia maupun pekerja bagi golongan Kapitalisme maupun pemerintah kolonial Belanda saat itu.

Pada bulan Desember 1917 golongan buruh diorganisasikan agar lebih militan dalam mengadakan pemogokan terhadap perusahaan- perusahaan yang bertindak sewenang- wenang. Akibat aksi- aksi ini kemudian ada salah satu perusahaan mebel yang memecat lima belas orang buruhnya. Dari pemecatan 15 orang buruh inilah kemudian timbul reaksi dari tampung pimpinan SI Merah Semaoen dan Kadarisman untuk memproklamirkan pemogokan menuntut tiga hal, pertama  pengurangan jam kerja dari 8,5 jam menjadi 8 jam, kedua selama mogok gaji tetap dibayarkan penuh, ketiga buruh yang dipecat, diberi uang pesangon tiga bulan gaji. Mengkaji aspek sejarah dari pergerakan kaum buruh ternyata tidak hanya berkembang dan terjadi pada saat ini melainkan bermula munculnya penindasan di Indonesia dan liberalisasi perdagangan oleh pihak swasta di tahun 1870.  Menjadi salah satu akar pemicu mengapa buruh hingga sampai pada saat ini masih tetap memperjuangkan tuntutannya soal kesejahteraan dan menolak eksploitasi berlebihan dari golongan- golongan Kapitalis swasta. Hal ini hanya menjadi sebuah gambaran sekilas tentang bagaimana gigihnya perjuangan para kaum pekerja/buruh untuk mendapatkan seluruh hak dan tuntutannya sebagai seorang manusia.

Kedua, menjadi sebuah ketertarikan pada gerakan serikat buruh pada saat ini adalah keinginan untuk membentuk perserikatan- perserikatan buruh untuk melawan pihak swasta menjadi sebuah ciri khas yang sangat berbeda oleh perjuangan- perjuangan buruh pada masa lalu, yang hanya dipelopori oleh golongan- golongan kaum Marxis yang kemudian juga memiliki pengaruh kepentingan politik dalam mengembangkan ideologi Komunis. Sehingga menjadi cikal bakal terbentuk PKI sebagai Partai Politik pada masa pemerintahan Orde Lama. Namun dari itu semua kaum- kaum buruh/pekerja saat ini berusaha untuk melakukan sebuah gerakan yang independent tanpa mendapatkan pengaruh politik dari setiap ormas maupun golongan partai apapun. Walaupun terkadang tidak akan memungkiri banyak bermunculan golongan- golongan Partai yang berafiliasi dengan buruh seperti Partai Rakyat Demokrasi (PRD) maupun organisasi- organisasi mahasiswa yang bersinggungan langsung dengan urusan- urusan buruh/serikat pekerja. Tetapi keberanian buruh untuk membentuk organisasi- organisasi buruh Independent seperti SBI (Serikat Buruh Indonesia), ABJ (Aliansi Buruh Jogjakarta), maupun KASBI (Kesatuan Aksi Serikat Buruh Indonesia) menjadi bukti bahwa buruh sudah mampu bersuara sendiri tanpa ada pengaruh- pengaruh dari golongan politik maupun partai tertentu.

Pembuktian bahwa serikat pekerja/buruh masih tetap bergerak hingga sampai saat ini dibuktikan dengan masih antusiasnya buruh- buruh yang ikut dalam aksi turun ke jalan dalam peringatan May Day (Hari Buruh Internasional) yang jatuh pada hari Rabu (1/5/2013). Di beberapa kota besar di Indonesia penjagaan keamanan sudah mulai diperketat untuk mengantisipasi gerakan buruh yang berdemonstrasi disepanjang jalan- jalan protokol di beberapa kota- kota besar di Indonesia. Seperti yang terjadi di Jakarta tepatnya di wilayah Pulogadung, Jakarta Timur. Para buruh yang berasal dari 373 perusahaan di kawasan industria Pulogadung melakukan konvoi secara beramai- ramai di dalam kawasan yang dikelola oleh PT JIEP (Jakarta Industries Estate Pulogadung) sejak pukul 08.00 WIB. Di dalam aksi tersebut para buruh ikut juga melibatkan berbagai organisasi buruh untuk ikut dalam aksi memperingati May Day tersebut, seperti KSPSI (Konferensi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), KSBSI (Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia), FSPOI (Federasi Serikat Pekerja Otomotif Indonesia) dll. Di dalam aksi yang dimulai dari titik awal di kawasan industri Pulogadung kemudian melanjutkan konvoi hingga menuju wilayah Bundaran HI berkumpul juga dengan serikat buruh lainnya yang melakukan aksi di sekitaran Bundaran HI. Selain aksi buruh yang terjadi di Jakarta, hal serupa juga terjadi pada aksi gerakan buruh untuk memperingati May Day di kota Purwakarta. Sejak pagi hari aparat keamanan sudah berjaga- jaga di depan pintu gerbang tol Cikampek untuk mengantisipasi konvoi besar- besaran oleh para buruh yang beramai- ramai menggunakan bus. Ada 30 bus yang diberhentikan oleh petugas di depan gerbang tol Cikampek yang mengangkut hampir 1500 massa buruh di dalamnya.

Demikian menjadi bentuk realita yang dapat terlihat bahwa dari dulu, sekarang sampai saat nanti perjuangan kaum buruh dan serikat pekerja tidak akan berhenti begitu saja. Keberlanjutan untuk memperoleh keadilan serta kesejahteraan dari sebuah negara yang dikatakan menjunjung tinggi nilai- nilai Demokrasi ternyata masih menciptakan sesuatu euforia yang gagal pada pemerintahan SBY- Boediono untuk menyejahterakan masyarakat terutama bagi kaum pekerja/buruh. Sehingga statement yang selalu dieluk- elukan oleh beberapa organisasi buruh ketika melakukan aksi unjuk rasa bukanlah semata- mata slogan yang digunakan sebagai bentuk gertakan kepada pemerintah, melainkan sebuah fakta yang belum ditemukan langkah penyelesaiannya pada saat ini oleh pemerintah. “Keberpihakan Pemerintah Pada Pengelola- Pengelola Perusahaan Swasta Inilah yang Akhirnya Membuat Pemerintah Hanya Menjadi Boneka Dari Golongan- golongan Kapitalis Untuk Semakin Menindas Golongan Pekerja, Semestinya Pemerintah Memiliki Ketegasan Untuk Menolak Segala Bentuk Kapitalisasi kepada Golongan Pekerja/Buruh, Sehingga Tidaklah Mungkin Ketika Pemerintah Mampu Mengambil Segala Keputusan Untuk Melawan Kapitalisme Swasta, Kesejahteraan, Hak Serta Keadilan bagi Serikat Buruh Akan Tercapai”. (A.R.)

Penulis: Angga Riyon Nugroho
Mahasiswa Pendidikan Sejarah USD 2009

Sumber: Hok, Soe Gie.2005.Di Bawah Lentera Merah.Bentang Pustaka. Yogyakarta
Okezone.com”Puluhan Bus Angkut Buruh Tertahan Selama 3 Jam di Pintu Tol Cikampek” diunduh tanggal 1 Mei 2013
Okezone.com “Ribuan Buruh Konvoi Mengelelingi Kawasan Industri Pulogadung” diunduh tanggal 1 Mei 2013

0 comments:

Post a Comment