widget

9 Jan 2012

PEMUDA- PEMUDI DI TENGAH ARUS PERKEMBANGAN ZAMAN

 “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia” kata- kata mutiara yang dikatakan oleh Bung Karno ini membuktikan betapa kuatnya sosok pemuda yang mampu mengguncangkan dunia. Bukanlah hal yang mustahil jika melihat kembali, Jong Java, Jong Ambon, Volksraad, PNI yang bersatu dalam kumandangan  Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Para pemuda yang menyatukan suara dalam satu tanah air Indonesia, satu bangsa Indonesia, dan satu bahasa, bahasa persatuan Indonesia menjadi sebuah awal bersatunya Pemuda- Pemudi Indonesia untuk bangkit dan menyuarakan kebenaran demi kemerdekaan Indonesia. Lalu bagaimana mimpi kaum muda saat ini terhadap cita- cita yang dibangkitkan oleh para Foundernya terdahulu………………….
    Sumpah Pemuda, bukanlah menjadi hal yang tabu dalam diri bangsa Indonesia, yang menjadi separuh nafas bagi kehidupan Pemuda  saat itu ketika harus merentas perbedaan yang ada dan menggantikan perbedaan itu dengan persatuan. Mimpi dari sosok seperti Soekarno, Muhammad Yamin, WR. Supratman, dan para Founder yang lainnya ketika melihat bangsa Indonesia semakin dijajah oleh pemerintahan kolonial Belanda sehingga harus ada tindakan nyata bagi pemuda untuk bertindak dan bersatu melawan kolonialisme yang dipegang oleh pemerintahan Belanda selama di Indonesia. Sumpah Pemuda sendiri merupakan gabungan dari seluruh organisasi pemuda yang ada di Indonesia dari sabang hingga merauke yang menggabungkan diri sebagai bentuk kekuatan dalam melawan pemerintahan kolonial, ada Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Java, Jong Sumatra, dan beberapa organisasi kepemudaan yang lain yang ikut bergabung dalam Kongres Sumpah pemuda pada bulan Oktober 1928. Soekarno dengan PNInya, Ki Hajar Dewantara dengan pendidikan Taman Siswanya, beserta perkumpulan kaum- kaum terpelajar Indonesia dari perkumpulan pelajar Minangkabau, Batak, Jawa, Kristen dan Muslim ikut dalam Kongres Pemuda yang menghasilkan butir- butir mimpi bagi pergerakan Nasional Pemuda dalam melawan pihak kolonial Belanda.
    Disini kembali catatan Sejarah terulang, catatan Sejarah yang begitu penting yang harapannya tidak pernah akan terlupakan dari diri pemuda- pemudi Indonesia saat ini di tengah perkembangan arus modernisasi berkembang di dalam kalangan pemuda- pemudi saat ini. Nilai- nilai Filososfis yang terkandung di dalam Sumpah Pemuda mengingatkan kita saat ini dalam diri Pemuda- Pemudi yang terkena arus perkembangan zaman dan Sejarah. Seperti yang diimpi- impikan oleh Mohammad Yamin dalam sebuah sajak yang dikumandangkan bertepatan pada saat Kongres Sumpah Pemuda saat itu di Batavia, dengan judul “Indonesia Tumpah Darahku”, ketika Pemuda- Pemudi saat ini mengalami degradasi pengaruh perkembangan zaman, apakah masih ada Pemuda- Pemudi yang memiliki idealisme menyatukan suara, menyatukan tanah air, dan menyatukan bahasa, bahasa persatuan Indonesia, sekali lagi kita di tantang untuk mengulang Sejarah, di tengah keterpurukan bangsa ini, mampukah pemuda bangkit memberikan pembaharuan bagi bangsa ini, Pemuda yang karena keberaniannya mampu membawa bangsa ini pada kebebasan dan kemerdekaan..
“Sejarah Indonesia Modern”, MC. Ricklefs, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

0 comments:

Post a Comment