“Mbali Ndeso, Mbangun Ndeso, inilah kata- kata yang sering saya
dengar ketika orang- orang desa mau untuk membangun kembali desanya,
tapi apa jadinya kalau istilah yang ada menjadi Mbali Ndeso, Mbangun
Mall, ketika bangsa Indonesia tidak mengenal lagi budaya bangsanya dan
hanya memilih membangun Mall sebagai tuntutan dari Kaum Kapitalis
semata……………..”
Banyak hal yang dapat dikatakan ketika
seseorang mulai lupa akan Sejarah, yaitu akan melupakan masa lalu dan
akan meninggalkan benda- benda peninggalannya, walupun di dalam
kehidupan seseorang tersebut secara tidak langsung selalu mengkaitkan
dengan peristiwa- peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Hal yang serupa
dapat dikatakan dengan keberadaan Pabrik Es Sari Petojo, Purwosari,
Solo. Memang belum banyak masyarakat yang tahu bahwa Pabrik Es yang
sudah berdiri sejak zaman pemerintahan Belanda(1919) di kota Solo ini,
tetapi yang dapat dilihat ialah nilai Historis dari bangunan Pabrik Es
Sari Petojo ini yang semestinya masih dapat dilestarikan sebagai benda
Cagar Budaya di kota Solo.
Sari Petojo yang dapat dikatakan
sebagai Cagar Budaya nampaknya sudah tidak memiliki nilai historis lagi
bagi pemerintah propinsi Jawa Tengah, karena menyusul dikeluarkannya
kebijakan dari Gurbenur Jawa Tengah Bibit Waluyo untuk melakukan
pembongkaran beberapa kawasan bersejarah di provinsi Jawa Tengah dan
salah satunya adalah Pabrik Es Sari Petojo ini. Sangat disayangkan
memang bagaimana kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berdalih
bahwa Perusda selalu saja merugi dengan keberadaan bangunan Sari Petojo
yang bukan melihat sebagai sebuah peninggalan Sejarah yang harus
dilestarikan melainkan melihat nilai- nilai keindahan tata kota Solo
dengan keberadaan reruntuhan bangunan Pabrik Es Sari Petojo,
mengenaskannya lagi pemanfaatan ruang sisa reruntuhan bangunan Pabrik Es
Sari Petojo ini akan dibangun sebuah Mall.
Bagaimana pun
dalih Pemerintah Provinsi mengenai keberadaan Sari Petojo yang
semestinya dilestarikan merupakan tindakan yang salah dan merugikan
aspek kesejarahan yang ada di dalam bangunan Sari Petojo ini, bangunan
Sari Petojo yang dulunya merupakan Pabrik Es Purwosari yang beralamat di
Poerwosariweg (Jalan Purwosari) memiliki jasa yang amat besar dalam
perkembangan Pabrik Es di Jawa pada saat itu (1919), dapat dikatakan
juga Pabrik Es Sari Purwosari (sekarang Sari Petojo) ini merupakan
Pabrik Es pertama yang dibangun di kota Solo dan pertama kalinya juga Es
mulai dikenalkan oleh orang- orang Belanda di kota
Solo.(djawatempodoeloe.com)
Untuk saat ini sengekta
pengalihgunaan lahan Pabrik Es Sari Petojo ini diserahkan kepada tim
ahli yang merupakan bentukan dari pemerintahan kota Solo. Tim ahli
nantinya hanya akan mengkaji dari bangunan Pabrik Es Sari Petojo, memang
sejak awal kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan membongkar
bangunan Sari Petojo ada beberapa bangunan yang memang semestinya tidak
dibongkar karena memiliki nilai- nilai Sejarah yang dilindungi dan
dilestarikan. Sehingga Inventarisasi menjadi sebuah solusi yang
diberikan oleh pemerintah kota Solo berdasarkan UU No.11/2010, namun hal
ini pada nyatanya merupakan sebuah dalih untuk tetap melakukan
pembongkaran pada Pabrik Es Sari Petojo, karena bagaimanapun kondisi
Pabrik Es sari Petojo yang sebagian hanya tinggal reruntuhan sudah
semestinya mampu direhabilitasi kembali dan dilakukan pemugaran untuk
merekontruksi kembali nilai- nilai Sejarah yang terdapat di dalam
bangunan Pabrik Es Sari Petojo. Pada intinya jalan tengah yang dilakukan
oleh Tim ahli dapat dikatakan tidak memecahkan permasalahan dari
keberadaan Sari Petojo sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB), dan peran
politik pemerintah provinsi Jawa Tengah sangatlah kuat dengan
pembentukan Tim ahli dan pembongkaran benda bersejarah demi kepentingan
kaum penanam modal, sudah semestinya Sari Petojo ku Kini Menjadi Sari
Petojo yang tetap dikenang oleh seluruh masyarakat Indonesia “Bangsa
yang besar adalah bangsa yang menghargai Sejarah, Sekarang Tinggal Kita
Bagaimana Mampu Menjaga dan Melestarikan Sejarah Bagi Generasi Muda
Berikutnya”
Angga Riyon-
Angga Riyon-
Sumber: Media Indonesia.com “Pembongkaran Pabrik Es sari Petojo
0 comments:
Post a Comment